Enggano Island, February 2018 Pulau Enggano, Februari 2018
Ferry Harbour in Enggano Pelabuhan Feri di Enggano
Enggano Harbour Pelabuhan Enggano
Main road in Enggano Jalan utama di Enggano
Main road with bushes Jalan utama dengan semak-semak
Lake in Enggano Danau di Enggano
Mary and Wayan at a village gate Mary dan Wayan di gerbang desa
Rumah adat
A visit to the local junior high school in Enggano Kunjungan ke SMP setempat di Enggano
Local bridge in Enggano Jembatan lokal di Enggano
River in Enggano Sungai di Enggano
River in Enggano Sungai di Enggano
The local bank in Enggano Bank lokal di Enggano
Village gate Gerbang desa
Local Enggano house Rumah lokal Enggano
Local mosque Masjid setempat
An old local mosque Sebuah masjid lokal tua
Beach and local fishing boats in Enggano Pantai dan perahu nelayan lokal di Enggano
Enggano beach Pantai Enggano
Enggano port Pelabuhan Enggano
Enggano port in the afternoon Pelabuhan Enggano di sore hari
Main road in Enggano with banana trees on both sides Jalan utama di Enggano dengan pohon pisang di kedua sisinya
Ocean near Enggano Laut dekat Enggano
Palm trees Pohon-pohon palem
Research on the Enggano language, Bali, January 2019 Riset Bahasa Enggano, Bali, Januari 2019
Pak Aron telling a story Pak Aron bercerita
Engga and Pak Aron working on a translation Engga dan Pak Aron sedang mengerjakan terjemahan
Engga, Pak Aron, and Mary Engga, Pak Aron, dan Mary
Mary and Wayan with the Enggano consultant Pak Aron Mary dan Wayan dengan konsultan Enggano Pak Aron
Wayan and Pak Aron working on the Swadesh list Wayan dan Pak Aron mengerjakan daftar Swadesh
Enggano Island, January 2020 Pulau Enggano, Januari 2020
Dendi, Engga, Mary and Wayan on the ferry to Enggano Dendi, Engga, Mary dan Wayan di ferry ke Enggano
Engga and Mary working on an Enggano text Engga dan Mary sedang mengerjakan teks Enggano
Wayan and Mary discussing our project with the clan leaders Wayan dan Mary mendiskusikan proyek kami dengan para pemimpin klan
Enggano clan elders Tetua suku Enggano
Lunch after the meeting with the clan elders Makan siang setelah pertemuan dengan para tetua klan
Dendi on the beach in Enggano Dendi di pantai di Enggano
Wayan on the beach in Enggano Wayan di pantai di Enggano
Enggano Island Pulau Enggano
Enggano Island Pulau Enggano
Wayan and a mangrove tree in Enggano Wayan dan pohon bakau di Enggano
Wayan at the entrance to Meok Wayan di pintu masuk Meok
Dendi, Wayan, and Pak Milson working on an Enggano text Dendi, Wayan, dan Pak Milson sedang mengerjakan teks Enggano
Kaitora clan meeting house Rumah Adat Suku Kaitora
Wayan at the Enggano airport Wayan di bandara Enggano
Wayan and Mary at the Enggano airport Wayan dan Mary di bandara Enggano
Enggano Island, October 2023 Pulau Enggano, Oktober 2023
Dendi, Engga, and Gede at the Fatmawati Soekarno airport, Bengkulu, before departing for Enggano island Dendi, Engga, dan Gede di bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, sebelum berangkat menuju pulau Enggano
Pak Milson (red cap), Engga, Pak Adam, and Gede during one of the elicitation sessions for the contemporary Enggano dictionary Pak Milson (topi merah), Engga, Pak Adam, dan Gede di salah satu momen elisitasi untuk kamus bahasa Enggano kontemporer
Dendi, Gede, Pak Adam, Pak Milson, and Engga on a bridge in the Bak Blau lake area Dendi, Gede, Pak Adam, Pak Milson, dan Engga di jembatan sekitar danau Bak Blau
Dendi, Gede, and Engga working on their lexicon elicitation materials Dendi, Gede, dan Engga mengerjakan bahan elisitasi leksikal
Enggano Island, March 2024 Pulau Enggano, Maret 2024
Engga, Charlotte, and Gede at the Fatmawati Airport, Bengkulu, before flying to Enggano. Engga, Charlotte, dan Gede di Bandar Udara Fatmawati, Bengkulu, sebelum menuju Enggano. Photo by Engga Zakaria.
Pak Milson (far left), Pak Adam (in white), Charlotte, and Gede at the Bak Blau lake bridge. Pak Milson, Pak Adam, Charlotte, dan Gede di jembatan danau Bak Blau. Photo by Engga Zakaria.
Charlotte, Gede, and Engga in one of the elicitation sessions with one of the informants. Charlotte, Gede, dan Engga di suatu sesi pengumpulan data dengan salah satu narasumber. Photo by Engga Zakaria.
Pak Adam (left) and Charlotte checking the transcription of a recording. Pak Adam dan Charlotte ketika memeriksa kembali transkripsi dari salah satu rekaman video. Photo by Gede Rajeg.
Gede with Datuk Ishar Timius Kaitora, checking the recording and transcription for the cultural tools and traditional clothing. Gede dan Datuk Ishar Timius Kaitora, saat memeriksa rekaman dan transkripsi leksikon budaya dan pakaian adat.
A section of the main street and newly built bridge at Meok Village. Most of the main street in Enggano now has been improved like a toll road. Gambar jalan utama dan jembatan baru di desa Meok; sebagian besar jalan utama di Enggano saat ini sudah dibuat seperti jalan tol. Photo by Gede Rajeg.
Gede (right) with Datuk Johansen Kaarubi, the coordinator of the arts group in Enggano, during an audiovisual recording of the lexicons of traditional clothing for the War Dance. Gede dan Datuk Johansen Kaarubi, koordinator kesenian di Enggano, dalam sesi rekaman leksikon pakaian adat Enggano untuk Tari Perang. Photo by Engga Zakaria.
Charlotte and Gede with Pak Milson Kaitora, the Pabuki of Enggano, during the audiovisual recording and photo for the traditional clothing lexicons at Pak Milson's house. Charlotte dan Gede bersama dengan Pabuki, Pak Milson Kaitora, dalam sesi rekaman dan foto untuk leksikon pakaian adat Enggano di kediaman Pak Milson.
Charlotte and Gede with Datuk Ishar Timius Kaitora (the head of the Kaitora clan, in light blue shirt with cap) inside the traditional house of Kaitora clan, gathering pictures of the Enggano cultural tools. (Charlotte dan Gede bersama Datuk Ishar Timius Kaitora, kepala suku Kaitora [mengenakan kaos biru muda bertopi], di dalam rumah adat suku Kaitora ketika mengumpulkan gambar-gambar alat-alat tradisional Enggano). Photo by Engga Zakaria.
Gede, Charlotte, Pak Milson (in grey), and Engga (in long sleeves) meeting with the head of the Enggano district, Mr. Susanto, MD, S.Pd. (in white in the middle). Gede, Charlotte, Pak Milson, dan Engga, bersama dengan Camat Enggano, bapak Susanto, MD, S.Pd. Photo from Pak Milson's phone.
Charlotte, Pak Dandi (in green), and Gede at the Kahyapu ferry harbour, with Pulau Dua as the background. Charlotte, Pak Dandi, dan Gede di pelabuhan kapal feri di desa Kahyapu, berlatarbelakang Pulau Dua.
End-of-grant celebration and delivery of textbooks and dictionary, Enggano Island, January 2025 Perayaan akhir masa hibah dan penyerahan buku pelajaran dan kamus, Pulau Enggano, Januari 2025
Engga, Dendi, Gede, and Charlotte on the Perintis ferry on the way to Enggano island for the end-of-grant celebration and delivery of textbooks and dictionaries. Engga, Dendi, Gede, dan Charlotte di kapal Perintis dalam pelayaran menuju pulau Enggano untuk penyerahan hasil penelitian. Photo by Dendi Wijaya.
The banner of the delivery event in Enggano. Spanduk penyerahan hasil penelitian di pulau Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Remarks from Datuk Harun Kaharubi, the former leader of the clan heads. Sambutan dari Datuk Harun Kaharubi, mantan Pabuki Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Remarks from Charlotte Hemmings in Enggano language. Sambutan dari Charlotte Hemmings menggunakan bahasa Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Recorded remarks from I Wayan Arka, the co-PI of the Enggano research. Rekaman sambutan dari I Wayan Arka, peneliti utama pendamping penelitian bahasa Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Engga Zakaria Sangian symbolically presents the Junior-High School Enggano textbook to a representative school teacher. Engga Zakaria Sangian secara simbolis menyerahkan buku ajar Enggano tingkat SMP kepada salah seorang perwakilan guru. Photo by Dendi Wijaya.
Dendi Wijaya symbolically presents the Elementary School Enggano textbook and learner's printed Enggano dictionary to a representative school teacher. Dendi Wijaya secara simbolis menyerahkan buku ajar Enggano tingkat SD dan kamus bahasa Enggano kepada salah seorang perwakilan guru. Photo by Dendi Wijaya.
Charlotte Hemmings presents a certificate of appreciation to Datuk Harun Kaharubi as a symbolic appreciation to Enggano language informants. Charlotte Hemmings menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Datuk Harun Kaharubi sebagai simbol penghargaan terhadap konsultan bahasa Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Gede Rajeg presents a certificate of appreciation to Pabuki (clan head leader) Milson Kaitora as a symbolic appreciation to Enggano elders past and present. Gede Rajeg menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Pabuki (Koordinator Kepala Suku) Milson Kaitora sebagai simbol penghargaan terhadap tetua adat Enggano dulu dan kini. Photo by Dendi Wijaya.
Group picture with the attendees at the delivery event. Foto bersama dengan hadirin kegiatan penyerahan hasil penelitian. Photo by Dendi Wijaya.
Datuk Harun Kaharubi checking out the Introduction of the printed Enggano Dictionary. Datuk Harun Kaharubi sedang melihat bagian Kata Pengantar kamus cetak bahasa Enggano. Photo by Dendi Wijaya.
Charlotte helping a school teacher with the mobile-responsive, web-based Enggano dictionary. Charlotte sedang membantu menjelaskan kamus daring bahasa Enggano yang dapat dibuka dalam mode telepon genggam. Photo by Dendi Wijaya.
A snippet of the web-based Enggano dictionary from a mobile phone. Nukilan tampilan kamus daring bahasa Enggano dalam moda telepon genggam. Photo by Dendi Wijaya.
Charlotte, Gede, Engga, and Dendi present the printed dictionary to the former head of Enggano district, Mr. Marlansius Kaharubi, at the Enggano airport upon returning to Bengkulu. Charlotte, Gede, Engga, and Dendi berfoto bersama mantan camat Enggano, bapak Marlansius Kaharubi, di bandar udara Enggano ketika akan terbang kembali ke Bengkulu. Photo by Dendi Wijaya.
The current district head of Enggano, Mr Susanto (middle, in maroon), holding the Enggano printed dictionary, with Charlotte, Gede, Engga, and Dendi, before they leave for Bengkulu. Camat aktif Enggano kini, Bapak Susanto (tengah, baju merah marun) berfoto bersama dengan Charlotte, Gede, Engga, Dendi, memegang kamus cetak Enggano, sebelum terbang ke Bengkulu. Photo by Dendi Wijaya.
A snippet of the elementary school Enggano textbook (left) and the printed Enggano dictionary (right). Nukilan buku ajar Enggano tingkat SD (kiri) dan kamus cetak bahasa Enggano (kanan). Photo by Dendi Wijaya.
A snippet of the junior-high school Enggano textbook (left), and the elementary school textbook (right). Nukilan buku ajar Enggano tingkat SMP (kiri), dan buku ajar SD (kanan). Photo by Dendi Wijaya.